Harga Ayam Cemani

Ayam cemani menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Keuntungan materi yang bakal dipetik, bisa diluar dugaan banyak orang. Sayang, hingga saat ini pembudidaya ayam cemani di Semarang masih bisa dihitung dengan jari.


Rendahnya minat masyarakat untuk membudidayakan ayam bertubuh hitam legam ini, barangkali karena pengetahuan tentang seluk-beluk hewan tersebut, masih sangat minim. Banyak yang berpendapat, untuk menggeluti dunia ayam cemani memang dibutuhkan keterampilan tersendiri.

Hal ini dibenarkan oleh Muhammad Basyori SAg (40), pembudidaya ayam cemani dari Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. ”Memelihara ayam cemani itu kuncinya ada pada ketekunan untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk dari ayam tersebut. Untuk bisa memahami, jangan pernah sungkan bertanya maupun belajar dari mana saja,” ujar dia kepada Wawasan, baru-baru ini.

Pria yang juga guru ini, sudah belasan tahun dikenal sebagai pembudidaya dan pedagang ayam cemani. Ketika banyak orang beternak ayam pedaging atau petelur, yang dianggap memiliki nilai ekonomis tinggi, Basyori justru melirik ayam cemani, yang terbilang langka.

Ayah dua anak ini memiliki alasan, mengapa lebih memilih usaha peternakan ayam cemani. ”Dulu saya beternak segala macam unggas. Dari ayam pedaging, petelur, bebek, sampai itik. Namun, lama-lama saya berfi-kir, beternak unggas-unggas itu memerlukan perhatian tersendiri yang banyak menyita waktu. Risikonya tinggi, hasil penjualannya pun kadang tak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung,” tutur dia.

Basyori kemudian kembali memutar otak. Sampai akhirnya, muncul ide untuk menekuni usaha budi daya dan perdagangan ayam cemani. Pertimbangannya pun sederhana, tidak perlu harus memelihara dalam jumlah banyak, namun hasil yang didapat bisa berlipat-lipat dibanding beternak ayam biasa.

”Kalau ayam biasa, harus dengan jumlah banyak untuk bisa mendapatkan uang yang banyak pula. Berbeda dengan ayam cemani, harga jual satu ekornya saja bisa setara dengan puluhan ayam biasa. Lagi pula, daya tahan ayam cemani lebih kuat dibanding ayam biasa,” ujar pria asal Temanggung ini.

Mahal
Harga ayam cemani memang tergolong mahal. Ini terkait dengan pemanfaatan hewan tersebut untuk kegiatan khusus atau ritual. Pernah, seekor ayam cemani milik Basyori, dibeli orang dengan harga Rp 35 juta. Tentu saja tidak sembarang ayam cemani bisa mencapai harga jual setinggi itu. ”Ayam cemani ini memiliki keistimewaan. Yakni, lidahnya berwana hitam. Asal tahu saja, tidak semua cemani berlidah hitam,” ungkap dia.

Kekhususan ayam cemani, membuat konsumen dan pelanggan Basyori juga khusus. Sejumlah paranormal dari Jawa Tengah maupun luar provinsi, adalah pelanggan-pelanggan tetap dia. Dalam satu bulan, ratarata Basyori bisa menjual 20 ekor sampai 30 ekor.

Jika harga satu ekornya antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu, dapat dibayangkan berapa uang yang mengalir ke kantungnya. Belum lagi penjualan dari telur-telur ayam cemani, yang juga tergolong mahal. Lihat saja, satu butir telur ’’perawan’’ atau telur yang kali pertama keluar, dihargai Rp 25 ribu. Sedangkan, telur-telur sesudahnya, Rp 7.500 sampai Rp 10 ribu. uly/d

Jual Sarang Semut
Jual Sari Buah Merah
Wangi, Bengawan Bramo
Dijual ular boa jantan bci
Jual Sarang Burung Walet
Jual Minyak Atsiri murni
Jual Gula Aren Bubuk
Jual Ikan Bandeng Segar
Jual Tokek Murah
Cara Memelihara Kelinci